JAKARTA. Aktivitas yang padat di perkotaan, menyebabkan orang kerap tak
punya waktu untuk mengolah makanan. Peluang ini diincar oleh pengusaha
asal Malang, Stephanus Lukmanto dengan merintis usaha bernama Koki
Instan.
Usaha yang didirikan awal tahun lalu ini menawarkan keagenan produk makanan beku cepat saji. Menunya terdiri dari ayam kampung dan bebek. Konsumen dapat menyajikannya dengan menggoreng ayam atau bebek, setelah dilumuri tepung bumbu yang disediakan dalam kemasan dan sambal.
"Dengan Koki Instan, ibu-ibu rumah tangga yang sibuk dapat tetap menyajikan makanan sehat untuk keluarga tanpa harus repot," papar Stephanus.
Ia mengklaim, kesehatan dan kepraktisan merupakan keunggulan Koki Instan. Ayam kampung dan bebek diolah tanpa penyedap rasa alias MSG. Satu kemasan berisi satu ekor ayam kampung atau bebek, satu plastik berisi tepung bumbu dan sambal.
Stephanus pun membuka peluang untuk menjadi agen Koki Instant. Sejauh ini, Koki Instan telah memiliki 11 agen di Jabodetabek, Surabaya, Makasar, Bengkulu, dan Jawa Barat.
Berminat menjadi agen? Ada dua pilihan paket. Paket A dengan investasi Rp 5,999 juta. Agen akan mendapatkan hak jual merek Koki Instan, dan barang dagangan awal berupa 50 ekor ayam goreng kampung, dan 50 ekor bebek goreng. Selain itu, agen akan mendapat bonus gratis 5 ekor ayam kampung dan 5 ekor bebek.
Adapun, paket B senilai Rp 3,125 juta. Agen berhak menggunakan merek Koki Instan, dan mendapatkan barang dagangan sebanyak 25 ayam kampung, dan 25 ekor bebek. Bonusnya, masing-masing 3 ekor ayam kampung dan bebek.
Paket A maupun B akan mendapat bantuan marketing dari pusat, dan terdaftar di situs Koki Instant sebagai wakil agen di daerahnya.
Stephanus tidak memungut ongkos kirim produk bagi agen di wilayah Jabodetabek, Semarang, Surabaya, Bandung, dan Malang. Sementara, calon agen di luar daerah tersebut bisa menego ongkos kirim dengan pihak pusat. "Bisa juga kami gratiskan, tapi memang tergantung lokasi," ujarnya.
Usaha yang didirikan awal tahun lalu ini menawarkan keagenan produk makanan beku cepat saji. Menunya terdiri dari ayam kampung dan bebek. Konsumen dapat menyajikannya dengan menggoreng ayam atau bebek, setelah dilumuri tepung bumbu yang disediakan dalam kemasan dan sambal.
"Dengan Koki Instan, ibu-ibu rumah tangga yang sibuk dapat tetap menyajikan makanan sehat untuk keluarga tanpa harus repot," papar Stephanus.
Ia mengklaim, kesehatan dan kepraktisan merupakan keunggulan Koki Instan. Ayam kampung dan bebek diolah tanpa penyedap rasa alias MSG. Satu kemasan berisi satu ekor ayam kampung atau bebek, satu plastik berisi tepung bumbu dan sambal.
Stephanus pun membuka peluang untuk menjadi agen Koki Instant. Sejauh ini, Koki Instan telah memiliki 11 agen di Jabodetabek, Surabaya, Makasar, Bengkulu, dan Jawa Barat.
Berminat menjadi agen? Ada dua pilihan paket. Paket A dengan investasi Rp 5,999 juta. Agen akan mendapatkan hak jual merek Koki Instan, dan barang dagangan awal berupa 50 ekor ayam goreng kampung, dan 50 ekor bebek goreng. Selain itu, agen akan mendapat bonus gratis 5 ekor ayam kampung dan 5 ekor bebek.
Adapun, paket B senilai Rp 3,125 juta. Agen berhak menggunakan merek Koki Instan, dan mendapatkan barang dagangan sebanyak 25 ayam kampung, dan 25 ekor bebek. Bonusnya, masing-masing 3 ekor ayam kampung dan bebek.
Paket A maupun B akan mendapat bantuan marketing dari pusat, dan terdaftar di situs Koki Instant sebagai wakil agen di daerahnya.
Stephanus tidak memungut ongkos kirim produk bagi agen di wilayah Jabodetabek, Semarang, Surabaya, Bandung, dan Malang. Sementara, calon agen di luar daerah tersebut bisa menego ongkos kirim dengan pihak pusat. "Bisa juga kami gratiskan, tapi memang tergantung lokasi," ujarnya.
SUMBER : http://peluangusaha.kontan.co.id/news/peluang-berjualan-ayam-ala-koki-instan
No comments:
Post a Comment